Indojabar News – Kelompok Belajar (KB) Anggrek Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang nyentrik memiliki segudang prestasi kreatif, inovatif dan religius memiliki dua rombel sebanyak 33 Orang peserta didik.
Hal itu disampaikan Aam Syamsiah, S.Pd. Kepala Kelompok Belajar (KB) Anggrek di ruang kerja nya bertempat di Kp. Cisantri Desa Cilandak – Cibatu. Senin (16/10).
KB Anggrek berdiri sejak tahun 2005, sudah 15 tahun lama nya KB ini berdiri dan Alhamdulillah memberikan layanan pendidikan terakreditasi B dan izin NPSN 69827574, KB Anggrek mengimplementasikan kebijakan Pendidikan Karakter, contoh nya di hari kamis berjalan Beras Kaheman. Kata Aam
“Alhamdulillah Dinas Pendidikan sangat memberikan kemudahan fasilitas layanan terhadap Izin Operasional, ketika masa berlaku izin operasional akan habis, maka dari dinas selalu mengingatkan untuk memperbaharui izin Operasional”.
Selain itu juga, Ibu Aam mengaku bahwa Dinas Pendidikan selalu membimbing dan memberikan dukungan terhadap kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini.
Kepala Sekolah Aam Syamsiah, S.Pd. juga menjelaskan bahwa pembelajaran KB Anggrek itu mulai dari hari senin s.d Kamis yang memiliki tenaga pendidik sebanyak 2 Orang.
Karena sekolah kami memiliki 2 rombel, pertama Guru Rombel A ibu Sifa Fauziah, S.Pd.I dan Guru Rombel B ibu Lia Yulianengsih, S.Pd.
BBPMP Jabar Gelar Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran
“Alhamdulillah kedua ibu guru ini sudah mengabdi di lembaga KB Anggrek selama 9 tahun dengan segala keterbatasan dan operasional yang minim, akan tetapi mereka sangat antusias sekali dalam memberikan pelayanan Pendidikan terhadap anak”. Jelas Aam
Lanjut Aam ia menjelaskan tujuan mendirikan lembaga KB Anggrek ini adalah berawal dari program PKK Bidang Pokja 2 Pendidikan dan Keterampilan dimana saat itu kita harus membuat layanan pendidikan terdekat kepada masyarakat.
Sehingga ada inisiatif kami untuk membuat layanan pendidikan Kober Anggrek, dengan tujuan untuk memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, agar masyarakat mendapatkan layanan pendidikan yang paling mudah dan dekat dilingkungannya. Ucap Aam
“Alhamdulillah antusias masyarakat terhadap program ini dan sudah berjalan selama 15 tahun, kemudian Kegiatan Belajar Mengajar yang kami laksanakan tentu tidak keluar dari kebijakan Dinas Pendidikan Kurikulum merdeka dan kita bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) menggunakan metode pembelajaran Pendidikan Berbasis Holistik Karakter (PHBK)”.
Sambung Aam Syamsiah, S.Pd. metode Pendidikan Berbasis Holistik Karakter ini sangat menunjang sekali kurikulum merdeka dalam memberikan layanan pembelajaran kepada peserta didik, anak itu mudah mencerna, menangkap, meniru dan mudah mendapatkan arahan-arahan dari ibu gurunya, beigtupun ibu guru nya mendapat kemudahan dalam proses pembelajarannya.
MENANGIS DALAM RANGKULAN OM ZEIN || WARGA CIGANEA 8 BULAN TAK BISA JALAN
Kurikulum Merdeka, 9 Pilar karakter.
Senada dengan Lia Yulianengsih, S.Pd Guru Kober kelas B ia mengatakan KBM dengan Kurikulum Merdeka yang terdiri dari modul, ada tema nya, kemudian kami mengenalkan 9 pilar karakter terhadap perkembangan anak.
Kegiatan belajar mulai pertama sejak anak datang ke sini itu di usahakan untuk mengisi absen sendiri, anak bisa mengenal nama nya sendiri selain itu ada kogniitif nya dari anak yang bisa di ambil, mereka bisa memhamai di kognitif nama mereka di simpan di angka berapa yang mereka simpan.
Selanjutnya sebelum memasuki pembelajaran pembiasaan saya lakukan dengan memberikan ice breaking dulu kemudian setelah itu anak-anak pembiasaan hafal-hafalan surat pendek dan do’a.
Kemudian masuk dalam kegiatan inti yang pertama, saya mengajarkan anak tentang karakternya dulu gimana pembiasaan mereka di sekolah ataupun di rumahnya kemudian anak untuk bercerita tentang kesehariannya. Kata ibu Lia.
Selanjutnya setelah itu anak-anak istirahat disini anak-anak di biasakan membawa bekal makanan dari rumah masing-masing dan makan bersama.
Setelah itu pembelajaran dilanjut dimana anak-anak di ajarkan tentang konsentrasi kreatifnya serta perkembangan imajinasi mereka dalam menggambarkan sesuatu.
Seperti hal nya sekarang ini saya memberikan pelajaran anak tentang mozaik atau memberikan warna (Melonce) dengan warna bahan yang saya buat berbahan dari serbuk hampas kelapa kemudian di jemur dan diberikan warna, kemudian di tempelkan pada gambar. Demikian Pungkasnya (Red).